Istri adalah Takdirmu, Rizkimu dan Pilihanmu
Istrimu adalah rizkimu
Istri adalah pilihanmu
Istri adalah takdirmu
Maka jangan memandang kepada selain milikmu
Dan jangan membanding bandingkannya dengan wanita yang bukan milikmu
Begitu pula sebaliknya untuk para istri, tidak layak baginya untuk membandingkan suaminya dengan lelaki lain
Sebagain suami tatkala membandingkan istrinya dengan wanita yang dalam pandangannya lebih sempurna daripada istrinya, ia berdalih bahwa hal itu dialkukannya demi memotivasi istrinya, namun terkadang tujuan dibalik itu adalah untuk melampiaskan emosi dan memojokkan istrinya
Cobalah berdiam sejenak untuk merenungkan akibat dan dampak buruk yang ditambahkan dari perbuatannya ini, apakah tujuan untuk memotivasi istrinya akan tercapai? atau malah membuat luka hati istrinya, merusak perasaannya, mengotori kesuciannya, menghancurkan harapannya.
Wanita manakah yang sudi dibanding bandingkan?
Kau bukan wanita, tapi pada dasarnya dirimu juga tidak suka bila dibanding bandingkan dengan lelaki lainnya, walaupun luka akibat perbandingan itu tidak separah luka di hati seorang wanita yang diciptakan lebih perasa daripada lelaki.
Kebanyakan manusia tatkala melakukan perbandingan, dia tidak objektif, dia hanya melihat kepada satu atau dua sisi dari orang yang dijadikan tandingan, dan ini adalah perbandingan yang tidak adil.
Bisa jadi istri kita memiliki banyak kelebihan dari sisi yang berbeda, dan kebanyakan orang hanya melihat kulitnya saja, sedangkan suami mengenal istrinya kulit dan isinya. sebagaimana istilah yang terkenal rumput tetangga selalu lebih hijau dari rumput sendiri.
Yang kau perlukan bila melihat sesuatu yang kau sukai dari dirinya, berikanlah nasihat dan bimbing untuknya, dan sebelum itu katakan padanya bahwa kau pun ingin menjadi lebih baik untuknya, sebutkanlah kelebihan-kelebihannya, sanjunglah ia dengan kata-kata yang menyejukkan jiwa, lalu hantarkan keinginanmu darinya tanpa membandingkannya dengan wanita lain, maka dengan itu kau telah memotivasinya untuk lebih baik tanpa menyayat hatinya.
Ustads Syafiq Riza Basalamah, Hafidzahullah Ta'ala

Comments
Post a Comment